We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

Mapazolam

by DOM 65

/
  • Streaming + Download

    Includes high-quality download in MP3, FLAC and more. Paying supporters also get unlimited streaming via the free Bandcamp app.
    Purchasable with gift card

      name your price

     

  • Full Digital Discography

    Get all 21 Dugtrax Records releases available on Bandcamp and save 20%.

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality downloads of Mapazolam, The Wild is Yours, Join The Lads!, Gelap Gempita, Choose Your Death, Yes, You!, Pekat, Anti Nganggur, and 13 more. , and , .

    Purchasable with gift card

      €72 EUR or more (20% OFF)

     

about

Memakai jaket ojol yang sumuk seraya menunggu lampu hijau di perempatan ringroad Kaliurang yang jahanam, seorang pemuda kota harus terus menjalani hidup tekyan setiap harinya. Keterbatasan ekonomi membuatnya urung melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Tak tahan menghadapi dunia kerja dan beragam tekanan mental yang sudah naik ke ubun-ubun membuatnya lari ke jalanan. Di sana ia bertemu hooliganisme, kriminalisme, gangster, alkohol, hingga obat pelerai kecemasan. Nama terakhir membuatnya ketergantungan hingga bertingkah liar bukan kepalang.

Narasi pemuda yang mestinya masuk psikiater tapi kekurangan biaya lalu menempuh jalan pintas adalah gambaran lagu dari Mapazolam, single terbaru DOM 65. Nama obat pelerai kecemasan diplesetkan secara subtil menjadi panggilan terhadap orangtua. Obat yang acap kali disalah fungsikan ini seperti dibuat sayup-sayup memanggil untuk bisa menenangkan segala kegelisahan yang mendera.

Duo Imam Senoaji dan Adnan D Kusuma kini didampingi oleh Obet Ghozalie, drummer atraktif yang dikenal sebagai eksponen band eksperimental ZOO. Lagu anthemic selayaknya band street punk, suara vokal ala Eddie Vedder, sound psikedelik yang mengiringi, dan hentakan drum yang rumit menghajar selama 4 menit penuh. Sebagaimana single-single sebelumnya; DOM 65 selalu mengejutkan, mengagetkan, dan selalu membuat penasaran. Seperti mendapat kabar satu kawan lama yang jarang ketemu ternyata masuk Rumah Sakit Jiwa.

DOM 65 seperti khatam merasakan kondisi pahit kehidupan yang membentuk itu semua. Dibalik gemerlap pariwisata yang selalu menghiasi timeline sosial media, Yogyakarta mempunyai banyak masalah sosial yang bisa membuat misuh-misuh. Upah Minimum Regional yang angkanya segitu-gitu saja, mahasiswa Nusantara yang hingga sarjana betah tinggal lalu menantang persaingan kerja, polusi visual spanduk iklan raksasa di sepanjang kota, kemacetan akhir pekan dari Bus Pariwisata, hingga masalah kesenjangan-kesenjangan lainnya. Mapazolam adalah sebuah perenungan yang tidak dilakukan dengan kemurungan, tapi dengan memacu adrenalin. Lagu yang enak didengarkan pada malam hari namun tidak untuk tidur, melainkan untuk menemani otak yang mikir besok bisa cari duit lewat cara apa. Huek!

//

Wearing a worn-out ride-hailing jacket while waiting for the green light at the sweltering Kaliurang ringroad intersection, a city youth must endure a tough life every day. Economic limitations hinder his pursuit of higher education at the university level. Unable to withstand the challenges of the working world and the various mental pressures that have reached a breaking point, makes him escapes to the streets. He encounters hooliganism, criminality, gangsters, alcohol, and anxiety-relief drugs. The last-mentioned, makes him dependent, leading him to behave wildly without restraint.

The narrative of a young man who should have sought a psychiatrist but lacked the financial means, thus opted for a shortcut is depicted in DOM 65 is latest single "Mapazolam,". The name of the anxiety-relief drug is subtly twisted into a subtle reference to parents. This often-misused medication seems almost faintly beckoning, calling out to soothe all the turmoil that afflicts the individual.

Imam Senoaji and Adnan D Kusuma, now accompanied by Obet Ghozalie, the captivating drummer from the experimental band ZOO. Their anthemic song, reminiscent of street punk bands, features vocals akin to Eddie Vedder, with enchanting psychedelic sounds complementing the music, and intricate drum beats pounding for a full 4 minutes. Much like their previous singles, DOM 65 always surprises, shocks, and consistently leaves the audience curious. It's like hearing news about an old friend you rarely meet, only to discover they've been admitted to a mental hospital.

DOM 65 seems to have deeply experienced the bitter realities of life, behind the glittering tourism that always decorates social media timelines. Yogyakarta has many social issues that can lead to frustration. The stagnant Regional Minimum Wage, Nusantara students, who have had completed their bachelor's degree, find contentment in staying and subsequently confront the competitive job market, visual pollution from giant advertising banners throughout the city, weekend traffic jams caused by tourist buses, and various other inequalities. The single of Mapazolam transforms into a contemplation not conveyed in melancholy but fuelled by an adrenaline rush. This song is ideal for night-time listening, not necessarily for sleep, but rather to accompany reflections on how to make a living tomorrow.

lyrics

Seperti baru kemaren melepas seragam SMA
Bukan ijazah yang kuterima, melainkan sel polresta
Gerbang perguruan tinggi hanyalah fatamorgana
Mama Papa hanya berpesan ku harus lekas bekerja

Mama Papa
Mama Papa zolam

Jaket kerjaku warna-warni di lagu balonku ada lima
Keahlian khusus tak punya, kulibas kerjaan apa saja
Senyum manis di coffee shop, mahasiswa nusantara
Mama Papa tersenyum pahit, anak kurang bahagia

Mama Papa
Mama Papa zolam

Happy water nggak bikin happy sebab belum sempat mencoba
Keributan suporter bola membuatku agak tergoda
Melipir ke gigs lokalan rupanya tak jauh berbeda
Mama Papa entah dimana, alkohol dimana-mana

Mama Papa
Mama Papa
Mama Papa
Mama Papa zolam

credits

released February 29, 2024
Imam Senoaji: Vokal & Gitar
Adnan D Kusuma: Bass & Vokal
Ramberto Agozalie: Drum

Musik & lirik oleh Imam Senoaji
Rekam, mixing, dan mastering oleh Krisna Cahyomurti di KC Studio
Drum direkam di Studio Neverland oleh Tutoet
Artwork "Golden Dragon" dibuat oleh Angki Purbandono
Liner notes oleh Ismail Noer Surendra
Alih bahasa oleh Theoni Damaris

Dirilis resmi oleh Dugtrax Records dan Ruckson Music dengan lisensi terbuka Creative Commons License BY-NC.

license

tags

about

Dugtrax Records Yogyakarta, Indonesia

DIY punk netlabel since 2018

PUNX TO COPY AND SHARE FOR FREE!

For free download releases, please visit our website.

contact / help

Contact Dugtrax Records

Streaming and
Download help

Shipping and returns

Redeem code

Report this track or account

If you like Mapazolam, you may also like: